Solopos.com, SOLO — Dalam kultur dan tradisi masyarakat Jawa dikenal ilmu pengasihan untuk memikat lawan jenis. Ilmu itu konon diwariskan turun temurun dari para leluhur.
Ada beragam jenis ilmu pengasihan yang berkembang dalam kepercayaan masyarakat Jawa dan masih bertahan hingga sekarang ini. Salah satunya ilmu atau ajian Semar Mesem yang legendaris dan terkenal di kalangan pemerhati dan pencinta budaya Jawa.
Promosi Tabungan Emas Pegadaian: Simak Manfaat dan Cara Daftarnya!
Dalam kepercayaan yang berkembang di masyarakat Jawa, ilmu atau ajian Semar Mesem dilakukan dengan merapal mantra. Tapi ada prasyarat lain yang harus dipenuhi saat menjalankan ajian atau ilmu itu. Prasyarat itu tidak banyak orang yang tahu.
Baca Juga: Tur Napak Tilas Bikinan Solo Societeit, Belajar Sejarah jadi Ringan
Ketua komunitas pencinta sejarah Solo Societeit, Dani Saptoni, dalam materi kajiannya berjudul Mantra Pengasihan Semar Mesem sebagai Wujud Kekuatan Psikologi Jawa, mengulas tentang seluk beluk, ragam, dan fungsi mantra termasuk pengasihan dalam masyarakat Jawa.
“Mantra merupakan salah satu produk budaya yang dapat dikategorikan sebagai karya sastra lisan. Mantra dalam penggunaannya memiliki nilai esensial atas dasar fungsi mantra itu sendiri,” tulisnya seperti dikutip Solopos.com, Kamis (6/1/2021) sore.
Nilai Eksklusif
Pendapat Dani merujuk bukti banyaknya ragam dan fungsi dari mantra, yang tidak hanya untuk pengasihan atau memikat lawan jenis. Sebab ada juga mantra untuk tolak bala, mantra kewibawaan, mantra pengobatan, dan mantra untuk fungsi lain.
Baca Juga: Tak Seperti Jogja, Apa Alasan Daerah Istimewa Surakarta Dihapuskan?
“Di antara ragam mantra itu, mantra pengasihan merupakan mantra yang dianggap memiliki nilai eksklusif. Karena sesuai fungsinya mantra pengasihan menunjuk secara langsung antara subjek dan objek melalui susunan bahasa di dalamnya,” katanya.
Dani menjelaskan dalam tradisi kebudayaan masyarakat Jawa dikenal banyak sekali bentuk mantra pengasihan, di antaranya mantra pengasihan Semar. Mantra pengasihan ini ada sedikitnya tujuh jenis, yaitu pengasihan Semar Gedhe, Semar Mesem.
Baca Juga: Terbit 1855 dan Beraksara Jawa, Inilah Surat Kabar Pertama di Kota Solo
Kemudian pengasihan Semar Wulan, Semar Putih, Semar Kuncung, Semar Ireng, dan Semar Kuning. Namun di antara berbagai jenis mantra pengasihan tersebut, masyarakat Jawa dan pada umumnya paling sering mendengar pengasihan Semar Mesem.
“Telaah dalam tulisan ini menitikberatkan kepada pembahasan singkat mengenai mantra pengasihan Semar Mesem dengan pemikiran bahwa mantra pengasihan ini adalah mantra paling umum dikenal masyarakat Jawa dalam aktivitas budayanya,” urainya.