Hubungan antara Indonesia dan Belanda, meskipun diwarnai oleh sejarah kelam di masa lalu, kini terjalin erat melalui para pemain keturunan Indonesia yang memperkuat Timnas Belanda.
Sosok seperti Giovanni van Bronckhorst di masa lampau kini diikuti oleh Tijjani Reijnders dan Ian Maatsen, yang membawa darah Indonesia ke dalam skuad Oranje.
Fenomena ini menarik perhatian Amigito, seorang penggemar Timnas Belanda yang datang langsung ke Jerman untuk menyaksikan Euro 2024. Ia yakin bahwa masih banyak pemain keturunan Indonesia yang berpotensi memperkuat Timnas Belanda di masa depan.
“Saya tidak tahu pasti siapa saja mereka, tapi saya yakin jumlahnya lebih dari dua. Pasti lebih banyak,” ungkap Amigito kepada jurnalis KLY Sports, Benediktus Gerendo Pradigdo, yang meliput langsung Euro 2024 di Jerman.
Tijjani Reijnders: Timnas Belanda Keturunan Indonesia
Tijjani meroket setelah direkrut AC Milan dari AZ Alkmaar. Belum semusim di Milan, ia sudah membuat pelatih Belanda, Ronald Koeman, tertarik. Tijjani pun memperkuat Timnas Belanda yang kini berlaga di Euro 2024.
Pemain AC Milan ini memiliki darah Ambon dari ibunya, Angelina Lekatompessy. Namun, namanya sendiri diambil dari pesepak bola asal Nigeria, Tijani Babangida.
Ian Maatsen: Timnas Belanda Keturunan Indonesia
Ian Maatsen adalah pesepakbola Belanda yang memiliki darah keturunan Indonesia-Suriname. Ia semakin dikenal sebagai pemain muda potensial usai tampil impresif di musim 2023/24. Namanya juga sempat menjadi perbincangan hangat netizen Indonesia karena diabaikan oleh Timnas Belanda jelang Euro 2024.
Ada cerita unik di balik bergabungnya kembali Ian Maatsen dengan Timnas Belanda. Karena sedang menjalani liburan, Maatsen tidak punya persiapan untuk kegiatan sepak bola, termasuk Euro 2024.
Beruntung, ada sang ayah, Edward Maatsen, yang rela berkendara dari Belanda ke Jerman untuk mengantar perlengkapan sepak bola miliknya.
“Ian awalnya ingin datang ke Belanda, tetapi itu bukan ide yang bagus. Kami tahu bahwa sebagai anggota keluarga, Anda selalu terlibat. Sebagai orang tua, Anda sangat bangga dan melakukan segala yang Anda bisa,” kata Edward Maatsen.
